Setiap akhir tahun pasti ada hal yang selalu ditunggu,
apalagi jika bukan momen tahun baru. Akan tetapi jika tiba saat akhir tahun di
kalangan mahasiswa tepatnya di kalangan organisasi dan aktivis kampus, akhir
tahun adalah waktunya untuk reorganisasi. Waktunya untuk melepas masa jabatan
dan mempertanggungjawabkan apa yang sudah mereka lakukan selama satu tahun masa
kepengurusan. Satu masa yang mungkin dapat saya katakan cukup singkat. Karena
terkadang disaat itulah team mulai solid, kebersamaan mulai terjalin dan ukhuwah
muali terajut dengan eratnya. Akan tetapi dimana ada awal pasti ada akhir.
Begitupun kepengurusan, dimana ada awal pasti akan ada akhir.
Setiap akhir kepengurusan seperti yang sudah saya jelaskan
diawal, tak pernah lepas dari namanya laporan pertanggungjawaban. Selama ini,
bagaimana kinerja dari masing-masing departemen, bidang atau apapun namanya
kepada pemimpin dan mungkin sebaliknya. Ketika masalah sudah mulai bermunculan
maka perumusan jalan penyelesaian yang tepatlah yang harusnya digunakan.
Setiap pemimpin pasti menginginkan apa yang sudah
dilakukannya selama ini sudah lebih baik daripada pemimpin yang sebelumnya. Karena
jika ternyata pencapaian yang dia peroleh lebih buruk dari yang sebelumnya
tentulah dia telah gagal menurut saya. Akan tetapi ketika hal itu terjadi
mungkin tak bisa kita langsung mnyalahkannya 100% kepadanya, mungkin ada hal
ataupun faktor lainnya yang tak bisa kita lihat dan jelaskan.
Adapun salah satu cara penilaian yang cukup ringkas mungkin
dapat dilihat dari laporan pertanggungjawaban (LPJ) yang telah dipersiapkan oleh pemimpin
untuk dapat mencerminkan kinerjanya selama satu tahun kepengurusan. Namun,
disini ada hal yang cukup menarik bagi saya sleaku anggota dari beberapa
organisasi. Karena kebanyakan LPJ itu diterima dengan syarat entah syarat itu
beneran diperhatikan atau tidak. Bahkan ada yang langsung diterima LPJnya. Nah bagaimana
dengan pemimpin yang LPJnya ketolak forum?? Apakah akan menjabat lagy atau
seperti apa?? Mungkin akan banyak pro kontra jika pemimpin itu harus menjbat
lagy. Akan tetapi secara organisasi jika lpj itu tertolak maka ya sudah tidak ada
pengulangan masa jabatan atau pengangkatan kmbali kecuali forum yang memutuskan
untuk mengangkatkan kembali. Karena sebenarnya ketika LPJnya tertolak oleh
forum maka pemimpin itu hanya akan diberi tanggungjawab & beban moral saja.
Dan sejarah organisasi itu akan selalu mencatatnya sebagai pemimpin yang gagal.
Umumnya sejarah organisasi itu hanya mencatat pemimpin yang terbaik dan
pemimpin yang gagal. Karena itu pilhlah dan jadilah pemimpin yang terbaik.
Memilih seorang pemimpin yang terbaik unk organisasi itu tak
semudah membalikan telapak tangan dan juga tak serumit mencari jarum dalam
tumpukan sekam. Akan tetapi mencarinya juga tak bisa asal pilih begitu saja.
Setiap organisasi pastilah mempunyai suatu kriteria tersendiri mengenai hal
itu. Akan tetapi saya rasa setiap organisasi pasti sepakat ketika saya
mengatakan seorang pemimpin adalah orang yang amanah, bertanggungjawab serta
dapat menjadi panutan bagi para bawahan ataupun teman2nya.
Tak ada batasan gender dalam hal ini akan tetapi pemimpin
laki-laki lebih diutamakan dari pada pemimpin perempuan sebagimna yang terdapat
di surat An Nisa’ ayat 34 “Kaum laki-laki itu adalah pemimpin
bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki)
atas sebahagian yang lain (wanita), …” Namun tak memungkiri jika seorang
perempuan itu maju untuk memimpin jika memang sudah tak ada lagi kaum laki-laki
yang mau untuk menjabat. Setahu saya, ada bebrapa organisasi yang pernah mempunyai
ketua perempuan dan bisa lebih maju, diantaranya IMM komisariat FKIP, LPM
Pabelan, HMJ HEMA FE UMS, HMJ HIMATANSI FE UMS, UKM FoSEI FE UMS dan lain
sebaginya.
Di sini yang terpenting bukanlah gendernya akan tetapi yang
paling penting adalah pemahamnya terhadap organisasi dan kecintaannya terhadap
organisasi itu yang akan menumbuhkan rasa ikhlas dan sabar dalam menjalankan
amanahnya. Serta yang paling penting lagi adalah dukungan dari semua pihak
karena, seorang pemimpin dengan visi misi sebagus apapun itu tanpa adanya pendukung
di belakangnya itu sama saja dengan bohong.
Karena itu akhir tahun bukan hanya waktunya unk
mengevalauasi kinerja kepengurusan selama satu periode yang lalu akan tetapi
juga menentukan siapakah pemimpin masa depan yang akan mengarahkan kemana
organsisai ini akan terus bergerak menembus batas yang tak dapat digapai untuk
mencapai kemaslahatan uamta. Karena itu manfaatkan waktu itu tak hanya untuk
mnghabiskan waktu untuk bersenang-senang menyambut datangnya tahun baru. Akan
tetapi gunakan juga untuk muhasabah diri guna mendapatkan kebikan di tahun yang
akan datang. Semoga pemimpin masa depan semua organisasi di Universitas
Muhammadiyah Surakarta dapat lebih baik dari pada pemimpin sekarang. aamiin
0 comments:
Post a Comment