Friday, 17 January 2014

MISS SOLIDARITAS

dalam kerjaanku ada yang namanya uang solidaritas atau uang tanggung renteng, uang ini ga boleh digunakan jika tidak dalam keadaan terpaksa bgt akan tetapi dalam lingkungan wismaku, hnaya aku yang paing banyak kasus untuk tanggung renteng.

sampek bosen bgt,, lok tiap sabtu minggu yang harusnya bisa untuk tiduran ini digunakan untuk followup ibu-ibu yang kemarin pake uang solidaritas. okelah emeang itu kerjaannya.

aku juga heran kenapa kog banyak bgt ibu-ibu yang make uang itu,, sampek pusing,,,

aku suka kerja disini, kena dengan banyak orang dengan beragam karakter. banyak dapat ilmu untuk beka pernikahan nanti, cuma yang paling ga tak suka adalah deaaline2 dan atrget2 yang harus dilalui.  okelah memang kita adalah suatu perusahaan yang profit yang apsti memperhitungkan hal-hal tersebut akan tetapi mungkin lebih baik kita ngomong di awal.

kembali di kasus solidaritas,

mungkin ketika sw aku mengesampingkan referensi buruk dari para tetangga sekitar karena aku ingin terdesak untuk segera pencairan. hmm ternyata apa yang aku lakukan itu dampaknya sekarang. ada satu ibu yang sangat keterlaluan, dia ga ngangsur selama 5x 

ketika didatangi suaminya yang menghadapi ga lupa anjing peliharaannya juga ikutan keluar untuk nakut-nakuti. kao keingat itu rasanya pengen nangis dan keluar aja/ akan tetapi jika aku keluar bagaimana dengan nama baikku disni, ntar aku malah dapat suarat keterangan lok kerjaanku ga beres jika aku keluar sekarang. karena itu aku berupaya untuk nguatkan hati, mental serta fisik. 

walopun udah dibanyakin stok hatinya tapi lok ga digagas orang tuh rasanya,,, aduuuh biyungg,,, pgen nangis pokoknya,,, karena itu aku bertekad ga cuek sama orang yang sudah bekerja keras.

menghadapi oarang-orang yang pake uang ini, mbuat aku jadi sedih sendiri. mereka kebanyakan adalah orang yang ga punya penghasian tetap tapi masih mau punya utangan. aku binggung mau berbagi cerita dengan siapa?/ masak ma mamah papah mulu, lok cerita ke beliau pasti disuruh resign lah terus nama baikku bagaimana?? cerita ke dek agni dia pun gtu, cerita ke ms paling disuruh sabar dan nikmati prosesnya,, iya tak nikmati prosesnya terus mau smpai kapan??? cerita ke tman2 yang lainnya. mereka juga ga bisa mbantu apa2 paing juga gor ngeyem2 hati thok ga lebih. jadi mending tak tulis nang kene.

ini orang yang paing sering pake uang solidaritas hingga anggota yang lainnya tak mau membnatunya, nemuin suaminya malah dikasih anjingnya dan ga ada tanggapan positif dari si bapak. kahirnya dia aku pekerjakan sebagai pembantu di ruamh. udah angkat tangan aku untuk membantu lagi dengan cara apa untuk ibunya. niat hati ingin menolong tapi kenapa jadi seperti ini,,,
yang aku herankan apa dia ga mikir lok dia mmbuat susah orang lain, ntar anaknya bakal dibuat susah oleh orang lainnya. anaknya ada 8 akan tetapi mungkin karena didikan orang tegal itu yang ga baik alias anak terdidik dengan fasilitas yang serba ada tnpa memperdulikan keadaan ortunya, jadinya ya kayak anaknya ibu ini, ga ada yang mau mbnatu entah itu karena saking ndableknya ibuny atau saking ga perdulinya anak ke ibu. aku jga ga paham..

yang kedua ibu ini
dia juga sudah memakai uang solidaritas dan tamn2nya sudah males urusan dengan dia. padahal anaknya ada 3 dan itu masih kecil-kecil. aku masih ingat bagaimana impian ibunya ketiak dapat ntar mau digunakan untuk beli roda. tapi skrg ibunya udah ga jualan lgi dan aku masih terus berjuang unk dapt menyelsaikan apa yang sdah dia mulai.

yang ketiga ibu
warung udah gede tpi tw tidak trnyata dia masih punya tanggungan di tempat lain ada 4jt, dia udah 2x pake uang solidaritas. akhirnya aku dtngin lgi kerumah dan muai ditnyain baik2 dan dkasih masukan lagi dan motivasi akhirnya bisa mulai berlanjut. setiap pertemeuan aku udah pasti langsung senam jantung karena takut ada yang ga setor lagi.

aku cerita ini biar yang lain tahu bahwa usaha ga bisa nyamin karakter dia baik atau buruk, tapi dengan adanya usaha setidaknya ad yang dpat kita andalkan. aku ga butuh saran, karena pastinya sama aja, perbaiki ketelitian dan tingkat kewaspadaan dalam nasabah. aku hanya butuh telinga untuk dengar aja. untuk ngurangin beban ini.



0 comments:

Post a Comment

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Ads 468x60px

Featured Posts Coolbthemes