Tuesday, 2 June 2015

Pendengar dan Pencurhat Part II

okey back to topic

saat aku marah kemarin itu, mamah sudah bilang untuk cerita ke beliau. tapi aku tak mengatakannya karena it akan membebani beliau. pernah aku curhat aku jenuh disini, eh beliau curhat ke teteh. akibatnya aku kena nasehat teteh. hiiiii jujur aku kadang ga suka diomongin orang. makanya mending aku curhatin ke kamu aja,, heyyy yang ad di luar sana.. mau ndengerin ga???????


mamah minta aku, tapi aku tak bisa. mamah mulai membandingkan aku dengan kembaranku. dia selalu saja cerita tentang apa yang terjadio pada dirinya ke mamah. dalam hati aku hanya bilang, beda urusan kali, dia sering cerita tentang semua temannya, tentang apa yang terjadi padanya kaitannya dengan org lain, tentang perusahaannya, dll

dan bagimana q bisa cerita kalo aku merasa sedang dalam banyak tekanan hidup, berada dalam lingkungan yang punya tempat dalam kehidupan sosial kampung, berada diantara saudara ynag dapat membahagiakan ortunya. sedangkan aku kadang berpikir hidupku selalu sial. cepat2 istighfar banyak2 Astagfirullah hal adzhim.........

aku tak bisa cerita soal itu semua,, aku bisa cerita soal siapa sebenarnya si ayang itu, aku bisa cerita tentang siapa teman2ku, bagaimana kehidupan percintaanku, bagaimana kuliahku, bagaimana masalahku di perusahaan dahulu tapi untuk masalh itu mav. mungkin aku curhat disini saja. agar kalian jangan sampe berpikiran terlalu berlebihan.

mamah, papah, mas, adek serta tetehku, mereka semua sangat baik. bahkan sangat sangat dan sangat baik hati sekali. bukankah harusnya aku bersyukur atas nikmat ini.

kadang aku berpikir jika aku punya sesuatu, maka permintaan mereka pastinya aku kabulkan. aku menulis ini semua untuk mengingatkanku, bahwa aku pernah dalam kondisi dimana aku sangat ini MEMBAHAGIAKAN MERKA SEMUA. aku harap aku takkan pernah lupa akan hal ini. keinginan ini harus terus terwujud.

dek agni bilang ungkapkanlah ke mamah, karena mamah pengen juga tahu apa masalah yang sedang aku hadapi. aku lebih sering mendengarkan, dan aku tak punya pendengar yang baik, entah karena aku tak percaya pada mereka atau aku tak suka nasehat mereka. aku sering mengungkapkannya pada buku diary.

kadang seorg pendengar sejati pun butuh pendengar sejati, karena itu jika kalian tipe pencurhat dengarkanlah apa ynag ingin pendengar sejatimu katakan. mereka biasanya enggan menganggumu dengan cerita mereka. tapi sebenarnya mereka ingin kau mendengarkan mereka. walo mereka ga tahu harus memulai dari mana crita mereka.

0 comments:

Post a Comment

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Ads 468x60px

Featured Posts Coolbthemes