Monday 13 February 2012

NABIRE,,,,,, My Lovely Town








*Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Nabire
GAMBARAN UMUM KABUPATEN NABIRE
1. Dasar Hukum Berdirinya Kabupaten Nabire
Pemerintah Kabupaten Nabire dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 1996 sebagai wujud pemekaran Kabupaten Dati II Paniai yang dibagi menjadi 3 Kabupaten, yaitu:
- Kabupaten Dati II Nabire dengan ibukota Nabire
- Kabupaten Administratif Paniai dengan ibukota Enarotali
- Kabupaten Administratif Puncak Jaya dengan ibukota Mulia
Berdasarkan Peraturan Pemerintah tersebut, maka pada tanggal 28 Desember 1996 atas nama Menteri Dalam Negeri, Gubernur Irian Jaya meresmikan terbentuknya Kabupaten Daerah Tingkat II Nabire, yang sekaligus dijadikan sebagai Hari Ulang Tahun Kabupaten Nabire.
Selanjutnya berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah, dengan konsep Otonomi Daerah yang luas, nyata dan bertanggungjawab, maka Daerah Tingkat II dihapus, sehingga sebutan Kabupaten Dati II Nabire berubah menjadi Kabupaten Nabire.
B. KONDISI KABUPATEN NABIRE
2. Kondisi Geografis, Demografis, dan Potensi Alam
a. Kondisi Geografis
Luas wilayah Kabupaten Nabire adalah 15.357,55 km2 , dan terletak diantara 134,35 BT – 136,37 dan 2,25 LS – 4,15 LS, dengan batas-batas wilayah Kabupaten Nabire sebagai berikut:
Sebelah Utara : Kabupaten Yapen dan Kabupaten Waropen
Sebelah Timur : Kabupaten Paniai dan Kabupaten Waropen
Sebelah Selatan : Kabupaten Kaimana dan Kabupaten Mimika
Sebelah Barat : Kabupaten Teluk Wondama dan Kabupaten Kaimana
Kawasan ini memiliki posisi yang sangat strategis bagi lalu lintas perdagangan dan transportasi baik lewat laut maupun lewat udara antar pulau dan antar kabupaten yang ada di wilayah Papua. Lebih Spesifik lagi bahwa Kabupaten Nabire sangat prospektif untuk dikembangkan sebagai salah satu wilayah pengembangan KAPET BIAK dan merupakan pintu gerbang bagi kegiatan mobilitas perdagangan dan pembangunan bagi Kabupaten Puncak Jaya dan Paniai untuk saat ini dan masa yang akan datang.
Wilayah Kabupaten Nabire memiliki topografi datar diperkirakan 47% dari luas wilayah terletak menyebar pada distrik Yaur, Wanggar dan Napan. Sedangkan daerah berbukit diperkirakan 53% tersebar pada distrik–distrik Sukikai, Uwapa, Mapia, Moenemani dan Ikrar.
Topografi dan keadaan formasi geologisnya sangat bervariasi dan berpengaruh terhadap pembentukan dan jenis tanah. Keadaan ini dapat digambarkan sebagai berikut:
1) Rawa, terdapat di sekitar aliran Sungai Wapoga, Kali Mangga dan Kali Bumi, merupakan daerah-daerah deposit kuarter yang menerima endapan sungai menutup batuan sedimen (alluvium), tersier dan pleistosin. Tumbuhan khas di lokasi ini antara lain sagu (metroxsilon spp) dan species lainnya.
2) Dataran Tanah Kering, jenis tanah yang menonjol di dataran ini antara lain organosol dan alluvium yang sering ditemukan di dataran tinggi. Daerah pantai sekitar Nabire antar lain Kali Sanggar dan Kali Nabarua terdapat jenis tanah regosol, lanhumick clay, alluvial dan podzolik, pada dataran ini terdapat hutan tropis basah.
3) Dataran Tinggi, Lereng dan Bukit, bahan induk batuan sedimen tersier dan pleistosin tanah kapur. Janis tanah yang terdapat antara lain: podzolik merah, hidromorf kelabu, merah sampai kuning.
b. Iklim
Suhu udara dipengaruhi oleh ketinggian letak dimana setiap kenaikan 100 m dari permukaan air laut mengalami penurunan rata-rata 0.60 ºC. Akibat topografi yang bervariasi di dataran tinggi maka suhu udara di Kabupaten Nabire berkisar antara 20 ºC – 32 ºC, dengan suhu maksimun 34 ºC. Wilayah ini beriklim tropis basah dengan curah hujan hampir merata sepanjang tahun.
c. Demografis
Jumlah penduduk Kabupaten Nabire menurut data Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Nabire sampai dengan akhir tahun 2005 sebanyak 172.315 jiwa terdiri dari laki-laki sebanyak 92.476 jiwa dan perempuan sebanyak 79.839 jiwa. Tahun 2004 terjadi peningkatan penduduk sebanyak 8.510 jiwa (jumlah penduduk tahun 2003 sebanyak 160.882 jiwa) atau meningkat sebesar 2,3%.
Meningkatnya jumlah penduduk tersebut disebabkan adanya kelahiran dan masuknya penduduk dari luar Kabupaten Nabire yang setiap tahun semakin meningkat.
Mayoritas penduduk Kabupaten Nabire memeluk agama Kristen Protestan dan Katolik, kemudian Islam, sedangkan pemeluk agama Hindu dan Budha relatif sedikit jumlahnya.
Mata pencaharian penduduk asli Kabupaten Nabire pada umumnya adalah peramu, bertani, berburu hewan dan sebagai nelayan.
Sumber daya manusia di Kabupaten Nabire dapat dikatakan masih rendah kualitasnya, akibat rendahnya tingkat pendidikan dan ketrampilan masyarakat. Sedangkan dari segi kuantitas, sangat potensial sebagai modal dasar pembangunan daerah.
d. Potensi Alam
Sumber daya alam yang tersebar di Kabupaten Nabire sangat potensial antara lain terdapatnya sumber daya hutan tropis yang kaya akan berbagai jenis flora seperti Arucaria, Librocedus, Grevika, Eucalyptus, Metrosideros, Trisnatia, Melakuca, Darydium, rotan, damar, sagu, kayu lawang, masohi dan gaharu. Sedangkan fauna terdiri dari berbagai jenis mamalia, unggas dan reptilia seperti babi, rusa, kuskus, kasuari, cenderawasih, kakatua, nuri, itik, buaya, biawak, berbagai jenis ular dan sebagainya. Disamping itu, terdapat juga hutan mangrof, sumber daya kelautan, pertambangan, dan bahan-bahan galian antara lain marmer, mika, minyak bumi, emas, jenis tambang galian C dan lain-lain.
Potensi sumber daya alam, tersebar di berbagai distrik sebagai berikut:
- Distrik Nabire : marmer sebanyak 50.000.000 m3, minyak bumi, koalin, lempung, lumpur dan nikel serta emas.
- Distrik Uwapa : terutama emas yang saat ini dijadikan lokasi penambangan rakyat seluas 30 km2, bahan galian tambang lainnya adalah kaolin dan batu gamping.
- Distrik Yaur : marmer sepanjang 1 km volumenya sekitar ratusan juta m3 dan ditemukannya kandungan emas serta terkenal dengan kawasan Taman Laut Teluk Cenderawasih seluas 566.500 Ha.
- Distrik Napan : minyak bumi, batubara dan emas serta potensi dataran rendah yang luas dan subur untuk pengembangan tanaman pangan dan tambak rakyat seperti budidaya udang, kepiting dan ikan bandeng.
- Distrik Mapia : batubara dan emas serta potensi perkebunan kopi, kakao dan kelapa sawit.
- Distrik Kamu : dataran Lembah Kamu yang subur dan luas berpotensi untuk pertanian tanaman produksi, terutama kopi yang saat ini terkenal sebagai penghasil Kopi Arabica (Kopi Moanemani) dan coklat.
- Distrik Ikrar : emas dan lahan pertanian kopi, kakao dan kelapa sawit serta hutan produksi.
- Distrik Sukaikai : emas dan lahan pertanian kopi, kakao dan kelapa sawit serta hutan produksi.
- Distrik Wanggar : emas dan lahan pertanian khususnya sawah.
- Distrik Siriwo : emas dan lahan pertanian kopi, kakao, kelapa sawit serta hutan produksi.
Apabila seluruh potensi sumber daya alam ini dikelola dan dieksploitasi, akan memberikan nilai ekonomi yang tinggi dan dapat meningkatkan pendapatan asli daerah untuk membiayai pembangunan demi kesejahteraan masyarakat.
A.5.Aparat Pemerintah
Untuk melaksanakan kegiatan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat pada tahun 2006 di lingkungan Pemerintah Kabupaten Nabire terdapat 5.033 Pegawai Negeri Sipil.
Latar belakang pendidikan Pegawai Negeri Sipil di kabupten Nabire terdiri dari S2 sebanyak 33 orang (0,66%), S1 sebanyak 951 orang (18,90%), D4 sebanyak 21 orang (0,42%), D3 sebanyak 461 orang (9,16%), D2 sebanyak 615 orang (12,22%) D1 sebanyak 35 orang (0,70%), SLTA sebanyak 2.659 orang (52,83%), SLTP sebanyak 136 orang (22,70%), SD sebanyak 122 orang (2,42%).
Sementara berdasar golongan pangkat, Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten Nabire terdiri dari 108 orang golongan I (2,15%), golongan II 2.159 orang (42,90%), golongan III sebanyak 2.339 orang (46,50%) dan 427 orang (8,50%) golongan IV.
Untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan kinerja aparat pemerintah Kabupaten Nabire, peningkatan kualitas sumber daya manusia terus diupayakan melalui pendidikan formal, pendidikan dan latihan struktural maupun diklat teknis fungsional. Sampai tahun 2006 telah mencetak alumni diklat sebagai berikut: diklat fungsional sebanyak 623 orang dengan berbagai jenis fungsionalisasinya, Diklat Pim II 34 orang Diklat Pim III 191 orang dan Diklat Pim IV 363 orang.
Sedangkan jabatan struktural Kabupaten Nabire yang meliputi eselon IIa 1 orang, eselon IIb sebanyak 23 orang, eselon IIIa 119 orang, eselon IVa sebanyak 313 orang dan eselon Ivb sebanyak 45 orang.
Kemudian untuk Jabatan Fungsional yang ada meliputi: guru sebanyak 1.810, pengawas sekolah sebanyak 43 orang, Perawat sebanyak 187 orang, Bidan 102 orang, Dokter Gigi 2 orang, Dokter Umum 20 orang, apoteker 2 orang, asisten apoteker 6 orang, penguji kendaraan bermotor 1 orang.
A.6.Perekonomian
Struktur perekonomian Kabupaten Nabire sampai tahun 2006 menunjukkan perkembangan positif bagi kegiatan perekonomian daerah.
Pada tahun 2006 nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku sebesar Rp 5,76 milyar, sedangkan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Nabire menurut lapangan usaha atas dasar harga konstan tahun 2006 sektor pertanian 4,59%, sektor pertambangan 1,11%, sektor industri pengolahan 3,88%, sektor listrik, gas dan air bersih 0,84%, sektor bangunan konstruksi 18,63%. Sektor Hotel dan Rumah makan 12,23%, Sektor Pengangkutan dan Komunikasi 12,06%, dan sektor keuangan Persewaan dan Jasa Perumahan 12,37%
A.7.Bidang Keuangan Daerah dan Investasi
Seiring dengan semakin meningkatnya jumlah urusan yang harus dikelola sebagai konsekuensi pelaksanaan otonomi daerah, beban pembiayaan semakin meningkat. Tahun 2006 Realisasi Anggaran Pendapatan sebesar Rp 497.554.427.000,00. Realisasi belanja sebesar Rp 512.971.508.000,40 sehingga mengalami defisit sebesar Rp 15.417.081.000,40. Sementara itu disisi pembiayaan, penerimaan daerah sebesar Rp 30.417.081.000,40 dan pengeluaran daerah sebesar Rp 15.000.000.000,00 sehingga jumlah pembiayaan sebesar Rp (15.417.081.000,40).
Realisasi pendapatan sebesar Rp 497.554.427.000,00 didukung oleh PAD sebesar Rp 6.746.520.000,00.
A.8.Sosial Budaya
A.8.1.Penduduk
Berdasar hasil regristrasi penduduk pada akhir tahun 2006 jumlah penduduk Nabire tercatat sebanyak 172.315 jiwa, terdiri dari 92.476 orang laki-laki dan 79.839 orang perempuan. Luas wilayah Kabupaten Nabire 1.631.200Ha atau 3,87% dr total luas Provinsi Papua dengan kepadatan penduduk 12 jiwa perkilometer persegi. Beberapa kecamatan yang relatif padat penduduknya adalah Distrik Nabire dengan kepadatan 84 jiwa perkilometer persegi. Distrik Kamu dengan kepadatan 49 jiwa perkilometer persegi.
Penduduk asli yang mendiami daerah pantai dan kepulauan adalah suku Amuku, Umar, Yerisiam, Kamuba, Wate, Moor atau Mambor, Maspawa, Napan Weinami, Makimi, Suku Burate. Sedangkan yang mendiami daerah pedalaman adalah Suku Mee atau Ekari, Siriwo dan Mapiase. Selain dari suku-suku asli yang mendiami Kabupeten Nabire juga terdapat suku-suku dari Kabupaten lainnya di Provinsi Papua dan juga berasal dari luar provinsi Papua.
A.8.2.Tenaga Kerja
Banyaknya pencari kerja yang mendaftar pada Dinas Kependudukan Tenaga Kerja dan Catatan Sipil Kabupaten Nabire pada tahun 2006 sebanyak 2.683 orang terdiri laki-laki 1.588 orang dan perempuan 1.095 orang. Sedangkan dari segi tingkat pendidikan dari lulusan Sarjana sebanyak 217 orang Diploma sebanyak 117 orang, SLTA atau sederajat 2.231 orang, SLTP 71 orang dan lulusan SD sebanyak 47 orang.
Dari 2.683 orang pencari kerja telah ditempatkan bekerja pada berbagai sektor antara lain : sektor Pemerintahan dan swasta (tenaga usaha penjualan, jasa, jasa pertanian, jasa pertambangan, jasa perumahan dan lain-lain.
A.8.3.Keluarga Berencana (KB)
Sebagai upaya untuk mengendalikan banyaknya penduduk, pemerintah melancarkan program KB. Program ini disamping untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk, juga dimaksudkan sebagai usaha untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Banyaknya Pasangan Usia Subur (PUS) yang merupakan sasaran program KB, pada awal Januari 2006 sebanyak 27.077 pasangan sedangkan akhir Desember 2006 sebanyak 28.566 PUS, tersebar di 12 Distrik dengan jumlah terbesar di Kecamatan Nabire sebanyak 9.178 pasangan (32,13%), disusul Distrik Kamu 4.457 (15,60%) dan Distrik Wanggar 3.773 (13,21%) pasangan.
Distrik yang memiliki PUS relatif kecil adalah Distrik Teluk Umar yakni sebanyak 149 pasangan (0,52%).
Jumlah peserta KB aktif di Kabupaten Nabire pada tahun 2006 tercatat sebanyak 8.077 pasangan yang sebagian besar mereka lebih menyukai untuk KB suntik yakni sebesar 4.192 orang (51,90%). Alat KB berupa IUD (spiral) sebanyak 494 orang (6,12%) sedangkan 637 pasangan (7,64%) menggunakan alat KB MOP dan MOW.
B. KEDUDUKAN, KEWENANGAN
DAN TUGAS POKOK SERTA STRUKTUR ORGANISASI
B.1.Kedudukan
Dengan diberlakukannya Undang–Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang lebih menekankan aspek desentralisasi yang diberikan dalam wujud otonomi daerah yang luas, nyata dan bertanggung jawab. Berkaitan dengan otonomi daerah dalam pelaksanaannya di Kabupaten Nabire dapat dijelaskan melalui 2 (dua) aspek, yaitu:
B.2.Aspek Politik
Pelaksanaan UU No.32 / 2004 di Kabupaten Nabire dari aspek politik ditandai dengan keberadaan dan kegiatan partai politik tingkat daerah dan DPRD sebagai mitra pemerintah daerah dalam penyelenggaraan pemerintah daerah. Sementara itu di tingkat kampung dapat dilihat dengan telah terbentuk dan berfungsinya Badan Musyawarah Kampung (BAMUSKAM) di semua kampung (147 kampung). Demikian pula peran serta anggota BAMUSKAM merupakan bukti pelaksanaan otonomi daerah dari aspek politik dapat berlangsung dengan baik.
B.3.Aspek Administrasi/ Manajemen Pemerintah
Pemerintah Kabupaten Nabire dalam melaksanakan otonomi daerah secara administratif diawali dengan melakukan identifikasi kewenangan pemerintah daerah, penataan kelembagaan, penempatan personil, pengelolaan sumber keuangan daerah, pengelolaan sarana dan prasarana (aset daerah), dan manajemen pelayanan publik.
B.3.1.Kewenangan dan Tugas Pokok
B.3.1.1.Kewenangan
Dengan dijadikannya Kabupaten Nabire sebagai daerah otonomi, maka sesuai dengan pasal 7 ayat (1) Undang – Undang No.32 tahun 2004 kewenangannya mencakup seluruh bidang pemerintahan, kecuali kewenangan dalam bidang politik luar negeri, pertahanan dan keamanan, peradilan, moneter dan fiskal, agama serta kewenangan lainya yang meliputi kebijakan perencanaan nasional, pengendalian secara makro, perimbangan keuangan, sistem administrasi negara, pembinaan dan pemberdayaan sumber daya manusia, pendayagunaan sumber daya alam, teknologi tinggi yang strategis serta konservasi dan standarisasi nasional. Kewenangan wajib sebagaimana disebut diatas meliputi pekerjaan umum, kesehatan, pendidikan dan kebudayaan, pertanian, perhubungan, industri dan perdagangan, penanaman modal, lingkungan hidup, pertanahan, koperasi dan tenaga kerja serta lain-lain urusan seperti urusan pengembangan otonomi daerah, sosial, politik dalam negeri, olah raga, kependudukan, hukum dan perundang-undangan, penerangan, pertambangan dan energi, kelautan dan pariwisata.
B.3.1.2.Tugas Pokok
Pemerintah Kabupaten Nabire mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan pemerintah, pembangunan dan memberikan pelayanan prima kepada masyarakat agar terwujud masyarakat Kabupaten Nabire yang madani, sejahtera lahir dan batin berlandaskan iman dan taqwa.
B.3.2.Struktur Organisasi
Organisasi pemerintah Kabupaten Nabire terdiri dari Kepala Daerah beserta Perangkat Daerah Otonomi yang terdiri atas Sekretariat Daerah, Sekretariat Dewan, Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah, Distrik dan Kelurahan/ Kampung. Perangkat daerah dimaksud bertanggungjawab kepada kepala daerah dan membantu kepala daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Nabire Nomor 1 tahun 2004 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Nabire, Struktur Organisasi Perangkat Daerah berbentuk Sekretariat, terdiri dari:
1. Sekretariat Daerah
2. Sekretariat Dewan
Organisasi Perangkat Daerah berbenrtuk Dinas, terdiri dari :
1. Dinas Pekerjaan Umum
2. Dinas Pertanian dan Peternakan
3. Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi
4. Dinas Kesehatan
5. Dinas Pendidikan dan Pengajaran
6. Dinas Kesejahteraan Sosial dan Keluarga Berencana
7. Dinas Kehutanan dan Perkebunan
8. Dinas Perumahan dan Permukiman
9. Dinas Perhubungan
10. Dinas Perikanan dan Kelautan
11. Dinas Tenaga Kerja Kependudukan dan Catatan Sipil
12. Dinas Pertambangan dan Energi
13. Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga
Struktur Organisasi Perangkat Daerah berbentuk Badan, terdiri dari;
1. Bappeda
2. Bawasda
3. Badan Kepegawaian Daerah (BKD)
4. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (BPMK)
5. Badan kesatuan Bangsa Politik dan Linmas
6. Badan Pengelola Keuangan dan Kekayaan Daerah (BPKKD)
*special thank`s to S3R
diambil dari sumber http://nabire.wordpress.com/

2 comments:

Bayu Rahmawati said...

nabireku sayang dah lama ku tak jumpa dengan dirimu,,,

Unknown said...

Imutz hmmm emang nya kamu orang nabire ya

Post a Comment

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Ads 468x60px

Featured Posts Coolbthemes